Halaman

Rabu, 18 Oktober 2023

Makanan Siap Saji vs Kesehatan: Bahaya Junk Food yang Harus Anda Waspadai

 

Sumber: Liputan6.com klik disini

JUNK FOOD-Siapa yang tidak mengenal makanan cepat saji atau fast food, seperti pizza, hamburger, donat, atau keripik kentang, makanan ini memang selalu menggoda untuk disantap. Namun, terlalu banyak mengonsumsi makanan jenis ini diduga dapat mempengaruhi kesehatan kita. Makanan cepat saji biasanya mengandung banyak kalori, lemak, garam, dan gula, tetapi rendah nutrisi yang diperlukan tubuh. Konsumsi makanan jenis ini untuk sehari-hari sebenarnya tidak disarankan. Namun, karena alasan praktis, cepat, enak dan mengenyangkan, akhirnya tidak sedikit orang yang menggemarinya.

Junk food tidak hanya terdapat dalam makanan western (Pizza, hamburger, french fries,) makanan dinegeri kita sendiri pun banyak yang tergolong junk food. camilan goreng usus goreng, kulit ayam digoreng kering, jenis-jenis keripik asin dan manis, gorengan dipinggir jalan, nilai gizinya sudah berkurang kadang nyaris hilang. Beberapa sumber zat gizi, berubah nilai gizinya jika diolah dengan cara tertentu, proses memasak dengan pemanasan yg tinggi seperti di goreng, atau dipanggang. Makanan junk food biasanya lebih banyak mengandung kalori, gula, garam dan lemak yang sangat tinggi.

Keseringan mengonsumsi makanan cepat saji memang tidak berdampak secara langsung ke tubuh. Namun, makanan cepat saji yang dikonsumsi akan tertimbun di dalam tubuh yang kemudian hari menjadi penyebab penyakit mematikan seperti kanker. Tak hanya kanker, penyakit berbahaya juga mengintai misalnya stroke, usus buntu dan penyakit ginjal.

Namun, sebagian besar dari jenis junk food dapat berbahaya untuk kesehatan. Simak bahayanya di sini

Untuk penjelasan lebih lengkap klik video berikut!



Bahaya mengonsumsi junk food bagi kesehatan tubuh:

1. Obesitas atau Kegemukan

Sumber: Eka Hospital klik disini

Obesitas adalah kondisi medis yang terjadi ketika seseorang memiliki berat badan berlebihan atau lemak tubuh yang sangat tinggi. Konsumsi junk food, yang sering kali memiliki kandungan gula tinggi, lemak jenuh, garam, dan kalori tinggi, adalah salah satu faktor risiko utama yang dapat menyebabkan obesitas.

2. Meningkatkan Faktor Risiko Hipertensi

Sumber: Halodoc klik disini

Makanan cepat saji, seperti kentang goreng memiliki rasa yang enak bagi kebanyakan orang. Tanpa disadari, makanan tersebut mengandung garam yang tinggi yang dapat meningkatkan air liur dan sekresi enzim, sehingga meningkatkan keinginan untuk terus makan makanan tersebut. Tingginya kandungan lemak jahat dan natrium mengganggu keseimbangan sodium dan potasium dalam tubuh, sehingga menyebabkan hipertensi. 

3. Meningkatkan Faktor Risiko Diabetes

Sumber: Halodoc klik disini

Sering mengonsumsi makanan cepat saji adalah salah satu penyebab utama meningkatnya trend masalah kesehatan, termasuk kejadian diabetes. Penelitian di Singapura menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan cepat saji khas negara barat dengan frekuensi yang sering memiliki risiko lebih besar menderita diabetes mellitus tipe 2.

4. Meningkatkan Faktor Risiko Kanker

Sumber: Halodoc klik disini

Konsumsi makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko kanker, seperti kanker pada organ sistem pencernaan. Hal ini karena makanan cepat saji kurang mengandung serat, namun tinggi gula dan lemak. Selain itu, penelitian lain menunjukkan bahwa pria yang terlalu sering makan makanan yang digoreng lebih dari dua kali dalam satu bulan telah menunjukkan peningkatan risiko kanker prostat. 

5. Meningkatkan Faktor Risiko Penyakit Jantung

Sumber: Halodoc klik disini

Penyakit jantung menjadi salah satu penyebab kematian yang menakutkan. mengonsumsi makanan cepat saji yang tinggi dikaitkan dengan kematian dan penyakit jantung koroner akut, serta kelebihan berat badan dan obesitas yang tinggi.

Salah satu penyebab terjadinya penyakit jantung adalah obesitas yang dialami seseorang. Hal ini karena obesitas meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. Seseorang yang memiliki berat badan diatas rata-rata atau obesitas akan mengalami risiko penurunan fungsi jantung, dan membuat fungsi jantung menjadi tidak normal.

6. Meningkatkan Faktor Risiko Stroke

Sumber: jatimnet.com klik disini

Pola makan yang salah seperti makan makanan cepat saji dapat memicu terjadinya stroke pada usia muda. Hal ini disebabkan karena kandungan kolesterol yang tinggi. Kolesterol tidak baik bagi kesehatan, yaitu apabila terjadi penyumbatan pembuluh darah. lalu mengenai pembuluh darah otak, maka akan mengakibatkan stroke.

Kasus stroke di negara maju meningkat akibat kejadian kegemukan dan semakin banyaknya konsumsi makanan cepat saji pada masyarakat. Peningkatan jumlah penderita stroke di Indonesia juga identik dengan kegemukan akibat pola makan makanan yang mengandung tinggi lemak atau kolesterol.

Jika anda merasa kecanduan dalam mengonsumsi makanan cepat saji berikut tips-tips yang dapat anda lakukan:

5 Tips Cara Mengatasi Kecanduan Junk food

1. Mengonsumsi Lemak Sehat

Sumber: Alodokter klik disini

Tips yang pertama ialah dengan rajin mengonsumsi lemak sehat. Salah satu mitos nutrisi yang paling umum adalah bahwa lemak membuat gemuk. Padahal, tubuh kita butuh lemak. Namun, ada banyak jenis lemak. Kita harus menghindari lemak trans dan membatasi lemak jenuh, tetapi ada lemak yang menyehatkan jantung seperti kacang-kacangan dan alpukat yang akan membantu kita merasa kenyang dan mengurangi mengidam.

2. Rutin mengonsumsi buah

Sumber: KlikDokter klik disini

Tips yang kedua ialah rutin mengonsumsi buah. Buah memang mengandung gula, tetapi juga mengandung banyak vitamin, antioksidan, dan air. Buah juga mengandung serat, yang memperlambat dan menyeimbangkan efek pada gula darah. Setelah berhenti mengonsumsi gula buatan, buah akan terasa jauh lebih manis dan lebih memuaskan.

3. Memenuhi kebutuhan protein

Sumber: Anlene klik disini

Tips yang ketiga ialah dengan memenuhi kebutuhan protein setiap hari. Protein membuat kita merasa kenyang, penuhi diet dengan sumber protein yang sehat termasuk ikan, kacang polong, sayuran. Saat kita merasa kenyang, akan ada sedikit ruang dan lebih sedikit keinginan untuk membeli makanan cepat saji. Selain itu, cara ini juga cukup efektif untuk mencegah kita dari risiko dan bahaya obesitas.

4. Mengubah pola makan

Sumber: Alodokter klik disini

Tips yang keempat ialah dengan mengubah pola makan, kita perlu fokus terhadap makanan-makanan yang sehat. Sebuah penelitian di jurnal Nutrients Trusted Source menunjukkan bahwa berfokus pada sisi positif dari makan sehat lebih efektif daripada berfokus pada kebutuhan untuk menghilangkan junk food. Semakin banyak makanan sehat yang kamu tambahkan, semakin mudah untuk menyingkirkan yang tidak sehat. Hal ini akan membentuk kebiasaan pola makan yang lebih sehat.

5. Memperbaiki kualitas tidur

Sumber: KibrisPDR klik disini

Terakhir, tips yang kelima ialah dengan memperbaiki kualitas tidur. Kebanyakan orang tidak cukup tidur dan mereka mungkin menyadari efeknya pada suasana hati atau tingkat energi, kita mungkin tidak tahu bahwa kurang tidur juga dianggap berperan besar dalam mengidam makanan cepat saji. Sebuah studi baru-baru ini di Sleep Trusted Source menunjukkan bahwa pembatasan tidur mengakibatkan lebih banyak rasa lapar dan berkurangnya kemampuan untuk mengontrol asupan camilan yang enak.

Dari beberapa ulasan di atas tentunya kita perlu cermati bersama bahwa makanan cepat saji merupakan makanan yang kurang baik bagi tubuh kita apabila dikonsumsi terlalu sering. Banyaknya orang yang mengonsumsi makanan cepat saji ini disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya adalah pengetahuan, pengaruh teman sebaya, tempat nyaman untuk berkumpul, cepat dan praktis, uang saku, harga yang murah, dan brand dari makanan cepat saji. Apabila makanan cepat saji dikonsumsi secara berlebihan, maka akan berdampak pada kesehatan tubuh kita. Masalah kesehatan tersebut adalah obesitas, meningkatkan faktor risiko hipertensi, diabetes, kanker, penyakit jantung, dan stroke.

Sebagai manusia, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kesehatan tubuh kita. Makanan adalah bahan bakar yang membuat kita hidup dan berfungsi dengan baik. Namun, kita seringkali menghadapi godaan untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat, yang dikenal dengan istilah 'junk food'. Junk food mungkin terasa nikmat, tetapi kita harus memahami risikonya bagi kesehatan kita.

Jadi, marilah kita berkomitmen untuk mengurangi konsumsi junk food. Marilah kita belajar mengidentifikasi makanan yang sehat dan tidak sehat, dan membuat pilihan yang bijak. Marilah kita mengganti kebiasaan makan junk food dengan kebiasaan makan makanan seimbang yang mendukung kesehatan kita.

Jika kita merasa sulit untuk mengurangi konsumsi junk food, mari kita mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan. Kita tidak perlu melakukannya sendirian. Bersama-sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan kita dan menghindari bahaya junk food.

Jadi, ingatlah, kesehatan kita adalah investasi terbesar yang dapat kita miliki. Mengurangi konsumsi junk food adalah langkah yang bijak dan berarti dalam merawat diri kita. Mari kita lakukan ini bersama-sama demi masa depan yang lebih sehat dan lebih baik.

 Referensi

Pamelia, I. (2018). Perilaku konsumsi makanan cepat saji pada remaja dan dampaknya bagi kesehatan. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 14(2), 144-153.

Sutrisno, S., Pratiwi, D. C., Istiqomah, I., Baba, K. J., Rifani, L. E., & Ningtyas, M. A. (2018). Edukasi Bahaya Junk Food (Makanan dan Snack) dan Jajan Sembarangan dikalangan Remaja. Journal of Community Engagement in Health, 1(1), 7-10.


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makanan Siap Saji vs Kesehatan: Bahaya Junk Food yang Harus Anda Waspadai

  Sumber: Liputan6.com klik disini JUNK FOOD- Siapa yang tidak mengenal makanan cepat saji atau fast food, seperti pizza, hamburger, donat, ...