Sumber: Liputan6.com klik disini |
JUNK FOOD-Siapa yang tidak mengenal makanan cepat saji atau fast food, seperti pizza, hamburger, donat, atau keripik kentang, makanan ini memang selalu menggoda untuk disantap. Namun, terlalu banyak mengonsumsi makanan jenis ini diduga dapat mempengaruhi kesehatan kita. Makanan cepat saji biasanya mengandung banyak kalori, lemak, garam, dan gula, tetapi rendah nutrisi yang diperlukan tubuh. Konsumsi makanan jenis ini untuk sehari-hari sebenarnya tidak disarankan. Namun, karena alasan praktis, cepat, enak dan mengenyangkan, akhirnya tidak sedikit orang yang menggemarinya.
Junk food tidak hanya terdapat dalam makanan western (Pizza, hamburger, french fries,) makanan dinegeri kita sendiri pun banyak yang tergolong junk food. camilan goreng usus goreng, kulit ayam digoreng kering, jenis-jenis keripik asin dan manis, gorengan dipinggir jalan, nilai gizinya sudah berkurang kadang nyaris hilang. Beberapa sumber zat gizi, berubah nilai gizinya jika diolah dengan cara tertentu, proses memasak dengan pemanasan yg tinggi seperti di goreng, atau dipanggang. Makanan junk food biasanya lebih banyak mengandung kalori, gula, garam dan lemak yang sangat tinggi.
Keseringan
mengonsumsi makanan cepat saji memang tidak berdampak secara langsung ke
tubuh. Namun, makanan cepat saji yang dikonsumsi akan tertimbun di
dalam tubuh yang kemudian hari menjadi penyebab penyakit mematikan seperti
kanker. Tak hanya kanker, penyakit berbahaya juga mengintai misalnya stroke,
usus buntu dan penyakit ginjal.
Namun, sebagian besar dari jenis junk food dapat berbahaya untuk kesehatan. Simak bahayanya di sini
Untuk penjelasan lebih lengkap klik video berikut!
Bahaya mengonsumsi junk food bagi kesehatan tubuh:
1. Obesitas atau Kegemukan
Sumber: Eka Hospital klik disini |
Obesitas adalah kondisi medis yang terjadi ketika seseorang
memiliki berat badan berlebihan atau lemak tubuh yang sangat tinggi. Konsumsi
junk food, yang sering kali memiliki kandungan gula tinggi, lemak jenuh, garam,
dan kalori tinggi, adalah salah satu faktor risiko utama yang dapat menyebabkan
obesitas.
2. Meningkatkan Faktor Risiko Hipertensi
Sumber: Halodoc klik disini
Makanan cepat saji, seperti kentang goreng memiliki rasa yang enak bagi kebanyakan orang. Tanpa disadari, makanan tersebut mengandung garam yang tinggi yang dapat meningkatkan air liur dan sekresi enzim, sehingga meningkatkan keinginan untuk terus makan makanan tersebut. Tingginya kandungan lemak jahat dan natrium mengganggu keseimbangan sodium dan potasium dalam tubuh, sehingga menyebabkan hipertensi.
3. Meningkatkan Faktor Risiko Diabetes
Sumber: Halodoc klik disini
Sering mengonsumsi makanan cepat saji adalah salah satu
penyebab utama meningkatnya trend masalah kesehatan, termasuk
kejadian diabetes. Penelitian di Singapura menunjukkan bahwa orang yang
mengonsumsi makanan cepat saji khas negara barat dengan frekuensi yang sering
memiliki risiko lebih besar menderita diabetes mellitus tipe 2.
4. Meningkatkan Faktor Risiko Kanker
Sumber: Halodoc klik disini |
Konsumsi makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko
kanker, seperti kanker pada organ sistem pencernaan. Hal ini karena makanan
cepat saji kurang mengandung serat, namun tinggi gula dan lemak. Selain itu, penelitian lain menunjukkan bahwa pria yang terlalu sering makan makanan yang digoreng lebih dari dua kali dalam satu bulan telah menunjukkan peningkatan risiko kanker prostat.
5. Meningkatkan Faktor Risiko Penyakit Jantung
Sumber: Halodoc klik disini
Penyakit jantung menjadi salah satu penyebab
kematian yang menakutkan. mengonsumsi makanan cepat saji yang tinggi dikaitkan
dengan kematian dan penyakit jantung koroner akut, serta kelebihan berat badan
dan obesitas yang tinggi.
Salah
satu penyebab terjadinya penyakit jantung adalah obesitas yang dialami
seseorang. Hal ini karena obesitas meningkatkan risiko terjadinya penyakit
jantung. Seseorang yang memiliki berat badan diatas rata-rata atau obesitas
akan mengalami risiko penurunan fungsi jantung, dan membuat fungsi jantung menjadi
tidak normal.
6. Meningkatkan Faktor Risiko Stroke
Sumber: jatimnet.com klik disini |
Pola makan yang salah seperti makan makanan cepat saji dapat
memicu terjadinya stroke pada usia muda. Hal ini disebabkan karena
kandungan kolesterol yang tinggi. Kolesterol tidak baik bagi kesehatan, yaitu
apabila terjadi penyumbatan pembuluh darah. lalu mengenai pembuluh darah otak,
maka akan mengakibatkan stroke.
Kasus stroke di
negara maju meningkat akibat kejadian kegemukan dan semakin banyaknya konsumsi
makanan cepat saji pada masyarakat. Peningkatan jumlah
penderita stroke di Indonesia juga identik dengan kegemukan akibat
pola makan makanan yang mengandung tinggi lemak atau kolesterol.
Jika anda merasa kecanduan dalam mengonsumsi makanan cepat saji berikut tips-tips yang dapat anda lakukan:
5 Tips Cara Mengatasi Kecanduan Junk food
1. Mengonsumsi Lemak Sehat
Sumber: Alodokter klik disini |
Tips yang pertama ialah dengan rajin mengonsumsi lemak sehat. Salah satu mitos nutrisi yang paling umum adalah bahwa lemak membuat gemuk. Padahal, tubuh kita butuh lemak. Namun, ada banyak jenis lemak. Kita harus menghindari lemak trans dan membatasi lemak jenuh, tetapi ada lemak yang menyehatkan jantung seperti kacang-kacangan dan alpukat yang akan membantu kita merasa kenyang dan mengurangi mengidam.
2. Rutin mengonsumsi buah
Sumber: KlikDokter klik disini
Tips yang kedua ialah rutin mengonsumsi buah. Buah memang mengandung gula, tetapi juga mengandung banyak vitamin, antioksidan, dan air. Buah juga mengandung serat, yang memperlambat dan menyeimbangkan efek pada gula darah. Setelah berhenti mengonsumsi gula buatan, buah akan terasa jauh lebih manis dan lebih memuaskan.
3. Memenuhi kebutuhan protein
Sumber: Anlene klik disini
Tips yang ketiga ialah dengan memenuhi kebutuhan protein setiap hari. Protein membuat kita merasa kenyang, penuhi diet dengan sumber protein yang sehat termasuk ikan, kacang polong, sayuran. Saat kita merasa kenyang, akan ada sedikit ruang dan lebih sedikit keinginan untuk membeli makanan cepat saji. Selain itu, cara ini juga cukup efektif untuk mencegah kita dari risiko dan bahaya obesitas.
4. Mengubah pola makan
Sumber: Alodokter klik disini |
Tips yang keempat ialah dengan mengubah pola makan, kita perlu fokus terhadap makanan-makanan yang sehat. Sebuah penelitian di jurnal Nutrients Trusted Source menunjukkan bahwa berfokus pada sisi positif dari makan sehat lebih efektif daripada berfokus pada kebutuhan untuk menghilangkan junk food. Semakin banyak makanan sehat yang kamu tambahkan, semakin mudah untuk menyingkirkan yang tidak sehat. Hal ini akan membentuk kebiasaan pola makan yang lebih sehat.
5. Memperbaiki kualitas tidur
Sumber: KibrisPDR klik disini |
Terakhir, tips yang kelima ialah dengan memperbaiki kualitas tidur. Kebanyakan orang tidak cukup tidur dan mereka mungkin menyadari efeknya pada suasana hati atau tingkat energi, kita mungkin tidak tahu bahwa kurang tidur juga dianggap berperan besar dalam mengidam makanan cepat saji. Sebuah studi baru-baru ini di Sleep Trusted Source menunjukkan bahwa pembatasan tidur mengakibatkan lebih banyak rasa lapar dan berkurangnya kemampuan untuk mengontrol asupan camilan yang enak.
Dari
beberapa ulasan di atas tentunya kita perlu cermati bersama bahwa makanan cepat
saji merupakan makanan yang kurang baik bagi tubuh kita apabila dikonsumsi terlalu
sering. Banyaknya orang yang mengonsumsi makanan cepat saji ini disebabkan karena
beberapa faktor, diantaranya adalah pengetahuan, pengaruh teman sebaya, tempat
nyaman untuk berkumpul, cepat dan praktis, uang saku, harga yang murah,
dan brand dari makanan cepat saji. Apabila makanan cepat saji
dikonsumsi secara berlebihan, maka akan berdampak pada kesehatan tubuh kita.
Masalah kesehatan tersebut adalah obesitas, meningkatkan faktor risiko
hipertensi, diabetes, kanker, penyakit jantung, dan stroke.
Sebagai
manusia, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kesehatan tubuh kita.
Makanan adalah bahan bakar yang membuat kita hidup dan berfungsi dengan baik.
Namun, kita seringkali menghadapi godaan untuk mengonsumsi makanan yang tidak
sehat, yang dikenal dengan istilah 'junk food'. Junk food mungkin terasa
nikmat, tetapi kita harus memahami risikonya bagi kesehatan kita.
Jadi, marilah kita berkomitmen untuk mengurangi konsumsi junk food. Marilah kita
belajar mengidentifikasi makanan yang sehat dan tidak sehat, dan membuat
pilihan yang bijak. Marilah kita mengganti kebiasaan makan junk food dengan
kebiasaan makan makanan seimbang yang mendukung kesehatan kita.
Jika
kita merasa sulit untuk mengurangi konsumsi junk food, mari kita mencari
dukungan dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan. Kita tidak perlu
melakukannya sendirian. Bersama-sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang
mendukung kesehatan kita dan menghindari bahaya junk food.
Jadi,
ingatlah, kesehatan kita adalah investasi terbesar yang dapat kita miliki.
Mengurangi konsumsi junk food adalah langkah yang bijak dan berarti dalam
merawat diri kita. Mari kita lakukan ini bersama-sama demi masa depan yang
lebih sehat dan lebih baik.
Referensi
Pamelia,
I. (2018). Perilaku konsumsi makanan cepat saji pada remaja dan dampaknya bagi
kesehatan. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 14(2), 144-153.
Sutrisno,
S., Pratiwi, D. C., Istiqomah, I., Baba, K. J., Rifani, L. E., & Ningtyas,
M. A. (2018). Edukasi Bahaya Junk Food (Makanan dan Snack) dan Jajan
Sembarangan dikalangan Remaja. Journal of Community Engagement in Health, 1(1),
7-10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar